Rabu, 20 Oktober 2010

HUKUM KEKEKALAN MASSA

I. TUJUAN
Setelah saya melakukan percobaan, saya dapat menentukan massa zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi.

II. PERINCIAN KERJA
 Ditimbang zat sebelum bereaksi.
 Ditimbang zat sesudah bereaksi.

III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang dipakai
 Erlenmeyer + Tutup 25 ml 2 Buah
 Erlenmeyer + Tutup 50 ml 1 Buah
 Neraca Analitik 1 Buah
 Selang karet 1 Buah

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN
 Na¬2CO3 1M
 CaCl2 2M
 K¬2SO4 3M

IV. DASAR TEORI
Dalam melakukan percobaan ini terlebih dahulu kita mengetahui perubahan yang mengalami perubahan secara konstan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisika, perubahan kimia dan perubahan massa. Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi tetapi tidak menghasilkan zat baru, artinya pada peristiwa ini yang berubah hanya bentuk atau wujud dari benda itu sendiri, sedangkan sifat dan komposisi materi tidak mengalami perubahan apa-apa. Pembuatan garam ditepi pantai, ini dapat juga dikatakan sebagai reaksi eksoterm karena bila dipanaskan membentuk gas.
Perubahan kimia merupakan perubahan yang terjadi disertai terbentuknya zat baru, artinya sifat dan komposisi zat-zatnya mengalami perubahan. Perubahan kimia biasa juga disebut reaksi kimia misalnya pembuatan alkohol. Reaksi endoterm merupakan yang menyerap kalor, untuk terjadinya suatu reaksi, sehingga reaksi tidak terjadi secara spontan. Sedangkan perubahan massa merupakan perubahan yang tetap, sehingga dapat disimpulkan menurut “Hukum Kekekalan Massa “Baik untuk reaksi yang stokiometris maupun yang non stokiometris yaitu,
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Sedangkan menurut hukum kekekalan massa dan Lavoisier mengatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan melalui perubahan materi apa saja.
Menurut reaksi :
A + B ------ C + D
Massa reaksi =massa hasil reaksi
Untuk dapat mengetahui perubahan massa dapat dilakukan dengan menimbang massa reaksi.

V. CARA KERJA
 Percobaan I
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K¬2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya (dengan tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
 Direaksikan antara Na¬2CO3 1M dengan CaCl2 2M dalam erlenmeyer I, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih dan gelembung gas )
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
 Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan K¬2SO4 3M ( menjadi endapan pekat ).
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )

 Percobaan II
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50ml, larutan Na2CO3 1M sebanyak 10 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan CaCl2 2M sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25ml, larutan K¬2SO4 3M sebanyak 3 ml, lalu tutup (disimpan dulu),
 Ketiga erlenmeyer itu di naikkan ke atas neraca analitik, ditimbang bobotnya (dengan tutupnya),
[ Sebelum diturunkan dari neraca, neraca terlebih dahulu harus dimatikan ]
 Direaksikan antara Na¬2CO3 1M dengan K¬2SO4 3M dalam erlenmeyer I, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat ( endapan putih )
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )
 Kemudian endapan di erlenmeyer I direaksikan lagi dengan CaCl2 2M ( menjadi endapan dan gelembung gas ).
 Ketiga erlenmeyer tadi ditimbang lagi ( dan diamati perubahan yang terjadi )

VI. DATA PENGAMATAN
Massa sebelum pencampuran 235,09 235,54
Massa setelah pencampuran I 235,09 235,48
Massa setelah pencampuran II 235,09 235,45



VII. PEMBAHASAN
 Disini terdapat perbedaan dari setiap penimbangan, hal ini mungkin disebabkan oleh udara yang ada disekitar suhu dari reaksi eksoterm.
 Gelembung gas yang terjadi, mungkin ada yang menguap sebelum dilakukan penutupan erlenmeyer
 Reaksi pada Percobaan I
 Na2CO3 + CaCl2 ( Putih ) CaCO3 + 2 N aCl ( sedikit terurai )
 CaCO3 + K2SO4 ( Putih ) CaSO4 + K2CO3

 Reaksi pada Percobaan I
 Na2CO3 + K2SO4 K2CO3 + Na2SO4
 Na2SO4 + CaCl2 ( Putih ) CaSO4 + 2 NaCl


VIII. KESIMPULAN
 Massa suatu zat sebelum reaksi akn tetap sama walaupun sudah kita reaksikan.
 Massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan.

IX. JAWABAN
1. Kesimpulan yang ditunjukkan oleh data yang diperoleh tentang perubahan massa
 Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi, akan tetapi pada waktu praktikum, massa zat sebelum reaksi tidak sama setelah reaksi, hal ini mungkin disebabkan oleh suhu, udara dan adanya gelembung gas.
2 Perubahan yang terjadi selama reaksi
Untuk percobaan I
 Reaksi I (Na¬2CO3 + CaCl2) : Gel disertai sedikit gelembung gas
 Reaksi II ( Reaksi I + K2SO4) : Endapan putih

Untuk percobaan II
 Reaksi I (Na¬2CO3 + K2SO4) : Tetap
 Reaksi II ( Reaksi I + CaCl2) : Endapan putih sedikit
3. Bila K2SO4 ditambahkan sebelum Na¬2CO3 + CaCl2
 (Na¬2CO3 + K2SO4) Larutannya tetap bening
4. Suhu bagian luar erlenmeyer harus sama dengan suhu kamar
 Karena terjadi reaksi eksoterm yang dapat mempengaruhi bobot dari tempatnya

X. DAFTAR PUSTAKA
 Michell J.Sienko, Robert A Plant, Stanlay T. Marcus, experimental Chemistry, Mc Graw-Hill Book Company.
 Charles W. Keenan, Donald C. Kleinfelter, Jesse H Wood, General College Chemistry Harper and Row

Tidak ada komentar:

Posting Komentar